Coastal Road: Jalan Menuju Masalah

Rencana pembangunan Ambon Coastal Road (ACR) kembali menuai sorotan. Pemerintah Provinsi Maluku bersama Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR menegaskan proyek senilai triliunan rupiah ini penting untuk mengurai kemacetan, membuka ruang bisnis baru, dan menjadikan Ambon sebagai Waterfront City.

Namun, pandangan kritis datang dari masyarakat sipil, salah satunya Friady Toisuta. Ia menilai proyek ini berpotensi menimbulkan ketimpangan demografi yang bisa membebani Kota Ambon dalam 30 tahun mendatang. Menurutnya, dana besar sebaiknya dialihkan untuk membangun Pulau Seram—menciptakan pusat ekonomi, pendidikan, sekaligus alternatif hunian baru. Strategi ini dianggap lebih rasional ketimbang memusatkan semua pertumbuhan di Ambon yang arealnya semakin terbatas.

Kritik ini tidak bisa diabaikan. Pertanyaan mendasar: apakah pembangunan jalan pesisir sepanjang 21 kilometer ini benar-benar solusi jangka panjang, atau justru mempercepat urbanisasi tanpa diimbangi pemerataan pembangunan antar-pulau?

Lebih jauh, ada dugaan bahwa proyek ini dipaksakan demi kepentingan finansial jangka pendek. Jika benar, publik berhak curiga bahwa jargon “proyek masa depan Ambon” hanya kedok ekonomi sesaat, bukan visi pembangunan berkelanjutan.

Pemprov Maluku memang menekankan adanya keterlibatan Universitas Pattimura untuk menyusun Amdal, serta menjamin bahwa aspek lingkungan tetap diperhatikan. Tetapi, pengalaman proyek besar di Indonesia sering menunjukkan kontradiksi antara janji dan realisasi. Risiko kerusakan ekosistem pesisir Teluk Ambon tetap menghantui, terutama bila pembangunan lebih berorientasi pada percepatan daripada keberlanjutan.

Ambon butuh solusi kemacetan, benar. Ambon juga butuh akses bisnis baru, itu fakta. Tetapi pertanyaan besarnya: apakah Coastal Road adalah jawaban, atau hanya menambal masalah tanpa menyelesaikan akar persoalan kepadatan kota?

Proyek strategis seharusnya tidak hanya “membangun jalan”, melainkan juga membangun visi—memikirkan distribusi penduduk, pemerataan ekonomi di Maluku, serta keberlanjutan ekologi. Tanpa itu semua, Ambon Coastal Road berpotensi jadi monumen beton yang mahal, tetapi meninggalkan masalah sosial dan lingkungan di belakangnya.

Unggulan

Rekomendasi

Memberikan informasi yang akurat, memberikan wadah aspirasibagi masyarakat serta memberikan inspirasi untuk masyarakat luas.

Featured Posts

Follow Us