Buru Selatan – Bencana banjir dan longsor yang melanda hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Buru Selatan kini mencapai kategori terparah sepanjang sejarah. Rumah warga terendam, jalan dan jembatan terputus, bahkan aktivitas ekonomi masyarakat lumpuh total. Penyebab utama dari bencana ini diduga kuat akibat penggundulan hutan lindung yang terjadi dalam skala masif.

Data dari Dinas Kehutanan Provinsi Maluku mencatat, enam perusahaan kayu saat ini aktif beroperasi di wilayah Buru Selatan—jumlah tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya di Maluku. Kerusakan hutan yang masif ini berkontribusi besar terhadap rusaknya keseimbangan alam dan membuat masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah menjadi korban setiap musim hujan tiba.
Dalam kunjungannya ke sejumlah titik bencana di Kecamatan Namrole, Anggota DPRD Provinsi Maluku H. Ridwan Nurdin, yang akrab disapa La Songkok Tinggi, menegaskan bahwa kondisi ini tidak bisa lagi didiamkan.

“Enam perusahaan kayu yang beroperasi harus bertanggung jawab. Hutan kita sudah habis, dan kalau dibiarkan, suatu saat kita akan terpaksa berenang di kampung sendiri. Ini bukan sekadar soal iba, tapi soal tanggung jawab moral dan lingkungan,” tegasnya, Senin (22/7).

Ridwan menekankan pentingnya langkah konkret dari pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat untuk bersama-sama memulihkan kondisi lingkungan. Ia juga menyatakan akan memperjuangkan penertiban dan pemulihan kawasan hutan lewat DPRD Provinsi Maluku.
Selain mendorong evaluasi izin perusahaan dan peninjauan ulang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Buru Selatan, Ridwan juga menekankan pentingnya gerakan penanaman pohon kembali di seluruh kawasan: baik hutan negara, hutan perusahaan, maupun hutan milik rakyat.
“Menjaga lingkungan adalah menjaga hidup anak cucu kita. Jangan tunggu semua rusak lalu menyesal,” pungkasnya.
Kini, suara rakyat kecil menggema. mereka tak butuh janji manis, mereka hanya ingin alam yang aman dan layak untuk ditinggali kembali. Pemerintah diminta tidak lagi berpihak pada modal, melainkan pada masa depan bumi dan keselamatan warga.
