Ambon, Maluku – Suasana hangat mewarnai Provinsi Maluku saat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Daerah Maluku, di bawah kepemimpinan Adam R. Rahantan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke bumi Raja-Raja.
Bagi BEM Nusantara Maluku, kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata kehadiran dan keberpihakan negara terhadap rakyat Maluku. Kehadiran Wapres dinilai sebagai langkah konkret pemerintah pusat dalam mendengar langsung denyut nadi masyarakat di wilayah timur Indonesia, yang selama ini masih bergulat dengan ketimpangan pembangunan dan keterbatasan infrastruktur.
“Kunjungan ini adalah simbol kehadiran negara yang sesungguhnya bukan hanya datang melihat, tetapi juga mendengar keluh kesah dan harapan rakyat Maluku,” ujar Adam Rahantan dengan nada optimistis.
Rahantan menilai momentum ini harus dimanfaatkan sebagai titik balik bagi pemerataan pembangunan nasional. Ia menekankan pentingnya distribusi APBN yang adil dan proporsional, agar daerah kepulauan seperti Maluku tak lagi tertinggal dari wilayah barat Indonesia.
“Pemerataan APBN adalah keharusan moral dan politik negara. Maluku memiliki tantangan geografis yang unik, dan itu membutuhkan perhatian khusus. Akses transportasi antar-pulau, pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur dasar semua membutuhkan dukungan nyata dari pusat,” tegasnya.
Selain menyampaikan harapan, BEM Nusantara Maluku juga mengajak seluruh masyarakat, mahasiswa, organisasi kepemudaan, hingga tokoh adat dan agama untuk menyambut kunjungan Wapres dengan sikap positif dan menjaga suasana kondusif.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Maluku adalah rumah yang ramah dan damai. Mari kita sambut kehadiran Wakil Presiden dengan tangan terbuka dan hati yang sejuk,” tutur Rahantan.
Menutup pernyataannya, Rahantan menegaskan komitmen mahasiswa Maluku untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.
“Dengan semangat Dari Maluku untuk Indonesia, kami siap mengawal kebijakan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.




















