Ambon, 3 Agustus 2025 – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Maluku, Boy Latuconsina, menghadiri Konferensi Cabang (Konfercab) dan Diklatsar Banser ke-II yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Ansor Kota Ambon. Dalam kesempatan tersebut, Boy menyampaikan pengarahan dan refleksi emosional atas perjalanan dan pertumbuhan Ansor di Maluku.
Boy Latuconsina yang pernah menjabat sebagai Bendahara PW GP Ansor Maluku, mengenang masa-masa awal pengabdiannya di organisasi tersebut. Ia menyebut, di masa itu Ansor belum sebesar dan sekuat sekarang, namun semangat kader-kader saat ini telah membawa perubahan signifikan.
“Ketika Beta jadi Bendahara GP Ansor Provinsi Maluku, mungkin belum waktunya Ansor tumbuh besar seperti hari ini. Tapi sekarang, lihatlah baju-baju yang dipakai oleh sahabat Wasekjen Masyhuri Maswatu, Sahabat ketua Pimpinan Wilayah Ridwan Nurdin yang trending di sapa Lasongkok tinggi, Ade Ketua KNPI Arman Kalean Lessy — Beta jujur terbakar. Ini yang harus kita jaga,” ujar Boy di hadapan para peserta Konfercab dan Diklatsar.
Baginya, Ansor bukan sekadar organisasi, tapi habitat perjuangan yang telah menanamkan nilai dan tanggung jawab moral. Ia mengaku bangga menyaksikan kiprah sahabat-sahabat muda Ansor yang kini mampu memperluas pengaruh organisasi hingga ke pelosok Maluku.

Lebih jauh, Boy menyampaikan harapannya yang besar untuk masa depan Banser dan Ansor di Kota Ambon. Ia mengaku memiliki impian untuk menyelenggarakan Apel Akbar Banser di kota ini sebagai bentuk eksistensi dan kontribusi nyata kader-kader muda terhadap kebangsaan dan keislaman.
“Beta bermimpi satu saat nanti kita bikin Apel Akbar Banser di Kota Ambon. Walau saat ini Tuhan memberi amanah sebagai anggota DPD RI, Beta tak pernah lupa bahwa ada tanggung jawab moral yang besar kepada sahabat-sahabat Ansor,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum konsolidasi organisasi sekaligus kaderisasi ideologis melalui Diklatsar Banser, memperkuat komitmen Gerakan Pemuda Ansor Kota Ambon dalam merawat tradisi keagamaan, nasionalisme, serta kebhinekaan di tanah Maluku.