Ambon, Maluku — Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kembali digelorakan di Bumi Seribu Pulau. Perum Bulog Kantor Wilayah Maluku dan Maluku Utara menjalin kerja sama strategis dengan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maluku. Kunjungan langsung dilakukan oleh Manager Bisnis Perum Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara, Chandra Ag, bersama tim ke kantor PW GP Ansor Maluku, sebagai tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak. (31/10/2025)
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Maluku H. Ridwan Nurdin anak muda yang di kenal dengan sapaan Lasongkok Tinggi bersama jajaran menyampaikan apresiasi dan komitmen kuat untuk mendukung langkah Bulog dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah kepulauan. “Kami telah menginstruksikan seluruh pimpinan cabang GP Ansor se-Maluku untuk menjemput kerja sama ini dengan melakukan pendataan kader yang siap membantu distribusi dan penjualan beras Bulog,” ujar Ridwan ketua PW GP Ansor Maluku.
Ia juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh cabang GP Ansor se-Maluku dan mengundang perwakilan Bulog untuk memberikan penjelasan teknis terkait administrasi dan mekanisme distribusi.
Sementara itu, Chandra Ag menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama bisnis, melainkan bentuk nyata sinergi sosial untuk memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional. “Kami ingin memastikan masyarakat dapat memperoleh pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Melalui kerja sama ini, kita wujudkan stabilisasi harga dan pelaksanaan Gerakan Pasar Murah (GPM) secara berkelanjutan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, pihak Bulog juga menegaskan bahwa harga beras SPHP Bulog ditetapkan Rp13.500 per kilogram, dan tidak akan melebihi harga tersebut. Harga ini diharapkan menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah naik-turunnya harga bahan pokok.
Namun, Bulog juga menghadapi tantangan logistik di beberapa wilayah Maluku yang belum memiliki gudang penyimpanan, seperti di Kabupaten Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya, dan Kepulauan Aru. Kondisi ini menjadi perhatian bersama agar distribusi pangan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkendala jarak dan infrastruktur.
“Dengan dukungan GP Ansor, kami optimistis ketahanan pangan di Maluku akan semakin kokoh. Kami juga berharap ke depan, pemerintah dapat mempercepat pembangunan gudang Bulog di wilayah-wilayah yang masih belum terlayani,” tutur Chandra penuh harap.
Kerja sama ini menjadi bukti bahwa gotong royong antar-lembaga dan semangat kebangsaan masih menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi dan pangan di Indonesia, khususnya di wilayah kepulauan seperti Maluku.
