Ambon, 27 November 2025 — Sejumlah warga di kawasan sekitar STAIN Ambon menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap DPRD Kota Ambon yang dinilai tidak menunjukkan peran berarti pasca kebakaran yang terjadi setelah konflik antarwarga pada Rabu, 26 November 2025.
Kebakaran tersebut yang dipicu memuncaknya ketegangan antar kelompok pemuda menghanguskan beberapa rumah dan memaksa warga mengungsi tanpa kepastian tempat tinggal. Meski aparat keamanan telah menenangkan situasi, upaya pemulihan dinilai berjalan lambat dan tanpa kehadiran wakil rakyat yang diharapkan turun langsung melihat kondisi lapangan.
Seorang warga yang menjadi korban mengaku hingga saat ini belum ada satu pun anggota DPRD Kota Ambon yang datang mengunjungi atau memberikan dukungan nyata.
“Kami hanya butuh perhatian dan kepedulian. Bukan soal besar kecilnya bantuan, tapi hadir melihat kondisi kami pun sudah cukup,” ujarnya dengan nada penuh harap.
Tokoh masyarakat setempat juga angkat bicara. Ia menilai DPRD seharusnya tampil sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan hak dan kebutuhan warga, terutama saat terjadi musibah atau konflik sosial.
“DPRD itu wakil kita. Ketika masyarakat mengalami bencana seperti ini, semestinya mereka turun langsung dan memperjuangkan bantuan darurat dari pemerintah,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi kepada sejumlah anggota DPRD Kota Ambon, khususnya dari Dapil Sirimau II, belum membuahkan hasil. Di sisi lain, warga masih menaruh harapan besar agar Pemerintah Kota Ambon segera menyalurkan bantuan bagi para korban yang kehilangan rumah.
Di tengah puing-puing sisa kebakaran, warga kini hanya berharap uluran tangan pemerintah dan perhatian serius dari para wakil rakyat, agar kehidupan mereka dapat kembali pulih setelah dihantam konflik dan bencana.



















