Ambon, 1 November 2025 — Empat organisasi masyarakat (ormas) pendiri Partai Golkar tingkat Provinsi Maluku secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap Rohalim Boy Sangadji (RBS) sebagai Calon Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku periode 2025–2030.
Deklarasi dukungan ini disampaikan dalam rapat bersama yang berlangsung di Red Brick Café & Resto, Ambon, pada Senin (1/11/2025). Keempat ormas tersebut meliputi Al-Hidayah, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), dan Satuan Karya Ulama (Satkar Ulama) yang merupakan bagian integral dari keluarga besar Partai Golkar.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Satkar Ulama Maluku, Subhan Pattimahu, yang bertindak sebagai juru bicara, menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral untuk memperkuat soliditas internal Partai Golkar di Maluku.
“Kami menilai Bang Boy Sangadji adalah figur yang memiliki komitmen, pengalaman, dan kemampuan manajerial yang dibutuhkan untuk memimpin Golkar Maluku ke arah yang lebih maju,” ujar Subhan Pattimahu.
“Beliau bukan hanya kader yang loyal, tetapi juga memiliki visi pemberdayaan kader yang jelas serta mampu menjembatani generasi muda dan tokoh senior partai.”
Subhan menambahkan, dukungan yang diberikan oleh empat ormas ini merupakan langkah awal dalam rangka menyongsong Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Provinsi Maluku yang akan datang. Ia berharap Musda nanti berlangsung dengan suasana sejuk, terbuka, dan penuh semangat persaudaraan di antara seluruh kader Golkar.
“Kami percaya Musda bukan sekadar ajang memilih pemimpin, melainkan momentum konsolidasi dan kebangkitan kembali semangat kaderisasi di tubuh Partai Golkar Maluku,” tambahnya.
Dukungan dari empat ormas pendiri ini diyakini semakin memperkuat posisi Rohalim Boy Sangadji sebagai salah satu figur potensial yang mampu membawa Partai Golkar Maluku menjadi lebih solid, modern, dan dekat dengan rakyat.
Bagi Subhan Pattimahu, langkah ini bukan semata strategi politik, tetapi juga bentuk pengabdian untuk menjaga marwah partai dan meneguhkan kembali semangat kebersamaan dalam tubuh Golkar.
“Golkar harus kembali menjadi rumah besar tempat setiap kader merasa dihargai dan dibutuhkan,” ujarnya.



















