KNPI Maluku Desak Kepala BTN Manusela Dicopot: “Air Mata Latupati adalah Harga Diri Orang Maluku”

Ambon, 12 Mei 2025 — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku melalui Wakil Ketua Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) KNPI Maluku, Friadi Toisuta, mendesak agar Kepala Balai Taman Nasional Manusela (BTN Manusela), Deny Rahadi, segera dicopot dari jabatannya.

Desakan ini disampaikan menyusul sikap Deny yang dinilai abai dan tidak menghargai perjuangan para Latupati Tehoru dalam pencarian Firdaus Ahmad Fauzi, korban hilang di kawasan Gunung Binaya, Pulau Seram.

“Air mata Ketua Latupati Tehoru, Upu Latu Bernand Lilihata, adalah air mata kehormatan masyarakat adat Maluku. Ini bukan sekadar soal pencarian korban, tapi soal empati, soal nilai-nilai kemanusiaan yang diinjak,” tegas Friadi Toisuta mewakili Ketua KNPI Maluku dalam keterangan persnya, Senin (12/5/2025).

BTN Lepas Tangan, Latupati Menangis

Pertemuan antara para Latupati Kecamatan Tehoru dengan Kepala BTN Manusela pada Sabtu malam (10/5/2025) berlangsung mengecewakan. Dalam pertemuan itu, Deny menyatakan pihaknya tidak akan melanjutkan pencarian Firdaus karena keterbatasan personel dan alasan pemulihan.

“Tidak ada lagi proses pencarian karena minim personel dan kondisi juga belum pulih,” ujar Deny.

Bahkan, Deny menegaskan bila pencarian tetap dilakukan oleh pihak luar, maka BTN tidak akan bertanggung jawab atas segala risiko.

“Silakan, kami beri izin, tapi jika terjadi sesuatu di kawasan, kami tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Pernyataan tersebut membuat Ketua Latupati Tehoru, Upu Bernand Lilihata yang juga Raja Hatumete, menangis di hadapan Deny. Ia memohon agar BTN tetap mendampingi pencarian sebagai bentuk tanggung jawab moral.

“Kami hanya butuh satu atau dua Polhut yang paham medan. Kami bukan minta semua turun gunung,” kata Lilihata dengan suara bergetar.

Masyarakat Merasa Dipermalukan

Sikap Deny tersebut dianggap mencederai harga diri masyarakat adat Maluku dan mempermalukan nama daerah di mata para pendaki serta tamu yang datang ke Gunung Binaya.

“Sangat tidak bijaksana, dan mempermalukan kami di hadapan para tamu pendaki Binaya,” ujar salah seorang warga Negeri Yaputih.

Kecaman Meluas di Media Sosial

Reaksi keras masyarakat pun tak terbendung. Di media sosial, khususnya Facebook, berbagai kecaman dialamatkan kepada Deny Rahadi. Tagar #CopotKepalaBTNManusela mulai ramai digunakan.

Akun Samy Marssy menulis, “Kepala BTN lucu, tidak profesional, dan tidak punya empati kemanusiaan.” Bas Angkotasan lebih keras menyebut, “Dia kira nyawa bisa dibeli di toko? Kami desak copot yang bersangkutan!”

Akun lainnya, Dyan Elwarin, menyatakan keheranannya, “Tim relawan saja ada yang siap, masa Balai sebesar itu malah mundur? Ini sangat tidak masuk akal.”

KNPI Siap Tempuh Jalur Resmi

Lebih lanjut, Friadi Toisuta menyampaikan bahwa KNPI Maluku saat ini tengah menyiapkan laporan resmi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Komisi IV DPR RI.

“Kami tidak akan diam. Ini tentang hak masyarakat, tentang jiwa-jiwa yang peduli, dan tentang kehadiran negara dalam kondisi darurat. Jika Kepala Balai seperti ini terus dibiarkan, maka wajah kemanusiaan di lembaga konservasi kita akan makin rusak,” tegasnya.

Pencarian terhadap Firdaus Ahmad Fauzi, pendaki berusia 27 tahun yang hilang sejak 26 April 2025, kini dilanjutkan secara mandiri oleh relawan dan masyarakat adat dengan semangat solidaritas. Mereka berharap, meskipun tanpa dukungan penuh dari BTN Manusela, kehadiran negara tetap bisa dirasakan melalui hati nurani anak bangsa.

Unggulan

Rekomendasi

Memberikan informasi yang akurat, memberikan wadah aspirasibagi masyarakat serta memberikan inspirasi untuk masyarakat luas.

Featured Posts

Follow Us