Jakarta, 4 Desember 2025 — Dewan Pimpinan Pusat Upu Ana Amariang (DPP UAA) akhirnya angkat suara terkait pertikaian antar warga yang kembali memanas di Negeri Liang. Dalam pernyataan resmi ketua umum Yasir Buddin Samual beserta keluarga besar pengurus yang dirilis di Jakarta, organisasi ini menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus sikap tegas terhadap rangkaian kejadian yang dinilai telah mencoreng nama baik negeri tersebut.
DPP UAA menilai konflik yang berlangsung belakangan ini tidak dapat ditoleransi dalam bentuk apa pun. Aksi kekerasan, termasuk pembacokan dan pengrusakan rumah warga, disebut sebagai tindak pidana murni yang seharusnya segera diusut oleh aparat penegak hukum. Mereka menegaskan bahwa pertikaian semacam ini hanya memperburuk citra Negeri Liang di mata publik.
Dalam pernyataannya, DPP UAA secara terbuka menyoroti lambannya proses hukum atas insiden tersebut. Menurut mereka, ketidaktegasan aparat dalam memproses laporan dan menangani pelaku telah meninggalkan ruang kosong yang berbahaya ruang yang kemudian diisi oleh ketidakpuasan warga dan potensi konflik susulan.
Pernyataan tersebut juga menyinggung akar persoalan yang lebih dalam, yakni krisis kepemimpinan di Negeri Liang. DPP UAA menilai bahwa kegagalan Raja Negeri Liang, lembaga Saniri, tokoh agama, pemuda, dan perangkat adat untuk bersinergi telah membuat negeri tersebut tidak terkelola dengan baik. Ketidakselarasan peran ini dinilai membuka jalan bagi perselisihan antar kelompok warga.
Atas situasi tersebut, DPP UAA merumuskan tiga poin sikap utama:
1. Mengutuk keras segala bentuk tindakan pertikaian di Negeri Liang.
2. Mendesak aparat penegak hukum mengambil langkah hukum tegas terhadap para pelaku dan pihak yang diduga menjadi aktor intelektual di balik peristiwa itu, agar konflik dapat dihentikan secara tuntas.
3. Meminta seluruh pemangku adat dan tokoh masyarakat, mulai dari Raja Negeri Liang, Saniri, tokoh agama, pemuda, hingga perangkat adat, untuk kembali bersinergi membangun solidaritas pemuda lintas kelompok warga demi menjaga keamanan dan persaudaraan. DPP UAA juga mendorong mereka untuk bersama-sama mengawal proses hukum yang sedang berjalan.
Melalui maklumat ini, DPP UAA menyampaikan pesan bahwa upaya mereka bukan sekadar kritik, tetapi wujud nyata kecintaan terhadap Negeri Liang agar kembali menjadi negeri yang bermartabat, adil, dan makmur. Mereka berharap seluruh pihak, termasuk aparat negara dan pemimpin adat, dapat menyambut seruan ini dengan tindakan nyata.
“Semoga Allah SWT membimbing Negeri Liang menuju negeri yang dirahmati-Nya,” demikian penutup pernyataan yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum UPU Ana Amariang.



















