Ambon, 24 Juni 2025 – Ketua Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Maluku Ridwan Nurdin, menyuarakan sikap tegas menanggapi desakan sejumlah pihak yang meminta evaluasi terhadap Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku, Mochamad Iqbal Tamher. Ia menyebut desakan tersebut sebagai narasi yang tidak pantas dan tidak berdasar, serta tidak mencerminkan semangat kolaboratif dalam membangun Maluku.
Menurut Ridwan, yang juga Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Dapil Buru dan Buru Selatan, keputusan untuk mengevaluasi Iqbal Tamher terlalu prematur. “Beliau belum genap satu tahun menjabat, dan dalam kurun waktu yang singkat itu, justru telah menunjukkan semangat kerja, integritas, dan visi besar yang patut diapresiasi,” tegas Ridwan dalam keterangannya usai melakukan audiensi resmi di ruang kerja Kepala BPJN Maluku.

Dalam pertemuan tersebut, Ridwan bersama tim GP Ansor Maluku membahas berbagai isu strategis, termasuk kondisi jalan rusak parah di Pulau Buru dan Buru Selatan yang selama ini luput dari perhatian nasional. Di antaranya:
1. Ruas Jalan Mako – Kayeli – Ilath – Wamsisi – Oki sepanjang 151,73 km
2. Ruas Jalan Leksula – Tifu – Teluk Bara sepanjang 149,20 km
Menanggapi hal itu, Iqbal Tamher menyatakan bahwa ruas-ruas jalan tersebut insaallah masuk dalam Rencana Pengembangan Balai, dan akan diprioritaskan secara bertahap guna menghubungkan wilayah terisolasi, mendorong distribusi logistik, serta menyokong program swasembada pangan nasional.
“Kami tidak hanya membangun jalan, kami sedang membuka akses masa depan Maluku,” ujar Iqbal saat menerima kunjungan tersebut.
Ridwan Nurdin, yang lebih dikenal dengan jargon Lasongkok Tinggi dan juga sebagai salah satu tokoh muda progresif di Maluku, mengajak seluruh elemen masyarakat – terutama anak muda – untuk berpikir jernih, meninggalkan narasi destruktif, dan mendukung penuh setiap upaya pembangunan yang sedang dijalankan Balai Jalan.
“Tugas kita bukan menilai terlalu cepat, apalagi menjatuhkan. Saatnya anak muda Maluku tampil sebagai penyangga pembangunan – mendukung, bukan mencurigai,” tandas Ridwan.

Menurutnya, di tengah keterbatasan fiskal dan tantangan geografis, yang dibutuhkan saat ini adalah kebersamaan dan kepercayaan antar-lembaga, bukan saling melemahkan. Ia menilai kehadiran Iqbal Tamher di BPJN Maluku membawa harapan baru dan arah yang lebih terstruktur dalam pembangunan infrastruktur.
Gerakan Pemuda Ansor Maluku menegaskan komitmennya untuk terus mengawal, mengkritisi secara konstruktif, dan menjadi mitra strategis bagi lembaga-lembaga negara yang berkomitmen membangun Maluku. Dukungan kepada Kepala BPJN bukanlah bentuk membela pribadi, tetapi membela visi besar untuk kemajuan daerah.
“Membangun Maluku tidak bisa sendirian. Mari kita bahu-membahu, bukan saling menjatuhkan. Jalan dan jembatan adalah urat nadi ekonomi rakyat – dan hari ini, kita sudah punya pemimpin yang mau dan mampu memperjuangkannya,” tutup Ridwan.