Leihitu, Maluku Tengah – Haru dan sukacita menyelimuti warga Kecamatan Leihitu, Kamis (16/10/2025), ketika Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, secara resmi meluncurkan program unggulan Pemerintah Provinsi Maluku bertajuk “Manggurebe Biking Bae Rumah” sebuah inisiatif kemanusiaan yang ditujukan untuk mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di pedesaan.
Program “Manggurebe Biking Bae Rumah” merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi Maluku dalam menyediakan hunian layak bagi rakyat kecil, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal melalui kegiatan pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni.
Program ini digagas dan diluncurkan oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, bersama jajaran Pemerintah Provinsi Maluku, didukung oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman di bawah pimpinan Lita Soulissa, S.T., M.Si.
Peluncuran dilakukan pada Kamis, 16 Oktober 2025, menandai dimulainya pelaksanaan tahap pertama program untuk periode 2025–2030.
Acara berlangsung di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, dan dihadiri masyarakat dari berbagai desa sekitar, termasuk penerima manfaat pertama dari enam desa di Leihitu dan Leihitu Barat.

Menurut Gubernur Lewerissa, program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menekan angka kemiskinan dan ketimpangan sosial di Maluku, di mana 37,7 persen masyarakat masih tinggal di rumah tidak layak huni.
“Pembangunan perumahan bukan hanya soal tempat tinggal, tetapi tentang martabat dan masa depan keluarga. Rumah yang layak memberi harapan bagi anak-anak kita untuk tumbuh dan belajar dengan baik,” ujar Lewerissa dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan warga.
Tahap pertama program akan membangun 204 unit rumah di empat kabupaten: Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Buru Selatan, dan Seram Bagian Timur.
Setiap unit mendapat bantuan Rp35 juta terdiri dari Rp30 juta untuk bahan bangunan dan Rp5 juta untuk ongkos tukang.
Bahan bangunan akan diambil langsung oleh penerima melalui sistem pencairan bertahap, dan pendampingan teknis diberikan oleh dinas terkait agar kualitas bangunan sesuai standar.
Simbol peluncuran program ditandai dengan penyerahan bantuan kepada enam penerima pertama: Welmince Sahetapy (Hattu), Noverson Solissa (Liliboy), Jualinus Sipahelut (Allang), Sandi Kakali (Seith), Awaludin Yahehet (Kaitetu), dan Abdullah Elly (Hila). Setelah penyerahan, Gubernur secara simbolis membongkar satu rumah lama sebagai tanda dimulainya “bedah rumah rakyat”.
Dalam pidatonya, Gubernur Lewerissa menegaskan bahwa program ini bukan sekadar proyek pemerintah, melainkan gerakan kemanusiaan.
“Anggaran pemerintah memang terbatas, tapi bukan alasan untuk berhenti berbuat. Setiap rupiah harus memberi manfaat bagi rakyat kecil. Manggurebe Biking Bae Rumah adalah gerakan untuk memanusiakan kembali rakyat Maluku,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk bergotong royong demi keberlanjutan program hingga tahun 2030, dengan target 5.000 rumah layak huni bagi keluarga kurang mampu.
Program “Manggurebe Biking Bae Rumah” menjadi simbol baru harapan bagi rakyat Maluku — sebuah langkah nyata menuju Maluku yang lebih manusiawi, adil, dan sejahtera, tempat di mana setiap keluarga memiliki rumah untuk berteduh, dan tempat cinta serta harapan bertumbuh.



















