Toisuta : Satukan Gerakan, Menguatkan Kader, Membangun Maluku

Oleh: Nur Fadila Toisuta
Bakal Calon Ketua KOPRI PKC PMII Provinsi Maluku

Dalam dinamika gerakan mahasiswa, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) selalu menjadi rumah besar bagi gagasan, semangat, dan perjuangan. Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, PMII di Maluku dituntut untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam menghadirkan solusi bagi tantangan sosial, ekonomi, dan budaya di daerah kita tercinta.

Sebagai kader yang lahir dan tumbuh dari rahim PMII, saya percaya bahwa arah gerakan kita ke depan harus berpijak pada tiga nilai utama: perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan.

Perdamaian, Keadilan, dan Keberlanjutan dalam Internal PMII

PMII harus menjadi wadah yang damai bagi seluruh kader tanpa sekat latar belakang atau kepentingan pribadi. Semangat ukhuwah an-nahdliyah perlu diperkuat agar setiap kader merasa memiliki ruang yang sama untuk tumbuh. Keadilan bukan sekadar slogan, melainkan prinsip dasar dalam setiap keputusan organisasi. Sementara keberlanjutan berarti memastikan bahwa setiap langkah gerakan kita hari ini menjadi fondasi kokoh bagi generasi PMII berikutnya.

Kemandirian dan Ekonomi Kader

Kemandirian kader adalah kunci kedaulatan organisasi. Kita tidak boleh bergantung pada pihak luar untuk menggerakkan ide dan program. Melalui ekonomi kreatif kader PMII, kita bisa membangun koperasi, UMKM berbasis kaderisasi, dan pelatihan kewirausahaan yang menguatkan posisi mahasiswa Maluku sebagai pelaku ekonomi lokal. Kemandirian ekonomi akan membuat PMII lebih bermartabat dan berdaya saing.

Digitalisasi PMII dan Era Teknologi

Kita hidup di era digital. Maka PMII harus hadir dalam ruang-ruang digital dengan strategi yang cerdas. Digitalisasi organisasi bukan hanya tentang media sosial, tetapi juga penguatan sistem data kader, pendidikan berbasis teknologi, dan kampanye sosial yang berorientasi pada perubahan. PMII Maluku harus menjadi pelopor gerakan intelektual yang melek teknologi tanpa kehilangan akar nilai keislaman dan kemanusiaannya.

PMII dan Kontribusi terhadap Masyarakat serta Pemerintah Provinsi Maluku

PMII tidak bisa berdiri sendiri. Kita adalah mitra kritis sekaligus kolaboratif bagi pemerintah daerah. Dalam berbagai isu strategis – mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga pemberdayaan perempuan – PMII siap berkontribusi melalui riset kader, advokasi sosial, dan kerja nyata di lapangan. Pemerintah Provinsi Maluku adalah sahabat gerakan yang perlu kita gandeng dalam membangun peradaban lokal yang berkeadilan.

Menjaga Tradisi, Membuka Inovasi

Sebagai kader Nahdliyyin, kita punya tanggung jawab untuk menjaga tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah, nilai-nilai moderasi, dan kearifan lokal Maluku. Namun menjaga tradisi bukan berarti menolak perubahan. Justru, kita harus membuka ruang inovasi agar PMII tetap relevan dan adaptif terhadap zaman. Seperti perahu yang berlayar di laut Maluku, arah kita jelas: berlayar bersama, menuju cita-cita besar kemaslahatan umat.

Penutup

Saya, Nur Fadila Toisuta, meyakini bahwa masa depan PMII Maluku adalah masa depan yang inklusif, berdaya, dan bermartabat. Dengan mengedepankan semangat perdamaian, kemandirian, digitalisasi, dan kolaborasi, kita akan menjadikan PMII bukan hanya organisasi, tapi gerakan perubahan yang nyata.

Mari jaga tradisi, dan bersama kita buka jalan bagi inovasi.
PMII Maluku Hebat, Kader Kopri Tangguh, Maluku Maju dan Berdaulat!

Unggulan

Rekomendasi

Memberikan informasi yang akurat, memberikan wadah aspirasibagi masyarakat serta memberikan inspirasi untuk masyarakat luas.

Featured Posts

Follow Us