Buru – Gerakan Pemuda (GP) Ansor kembali mencatat sejarah penting di Maluku. Pada Jumat, 5 September 2025, bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1447 H, Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Buru resmi dilantik. Momentum ini sekaligus dirangkaikan dengan pelaksanaan DTD II (Diklat Terpadu Dasar) dan Panen Raya Jagung sebagai wujud nyata kontribusi organisasi terhadap pembangunan daerah.
Ketua PW GP Ansor Maluku, H. Ridwan Nurdin anak muda yang akrab di sapa Lasongkok Tinggi, menegaskan bahwa GP Ansor bukan sekadar organisasi pemuda terbesar di Indonesia, tetapi juga di dunia, dengan jumlah kader mencapai lebih dari 8 juta orang. “Sebagai kader Ansor, kita harus sabar, sabar dalam kreativitas, membangun bisnis, dan memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk ketahanan pangan nasional,” ujarnya di hadapan kader dan tamu undangan.
Ridwan menekankan bahwa Ansor Maluku, termasuk PC GP Ansor Buru, harus berdiri di garda terdepan mendukung visi misi pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat. Ia menolak pola pikir pemuda yang hanya fokus pada proyek dan jabatan, melainkan mendorong kader untuk mengelola potensi daerah dengan konsep efisiensi.
“Jangan ada lagi kader yang sibuk mengemis proposal proyek kepada pemerintah daerah. Kita punya potensi besar, termasuk wakil ketua DPRD Buru dan anggota DPRD provinsi. Mari lakukan kegiatan yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Selain bidang ekonomi, Ridwan juga menekankan pentingnya penguatan organisasi di tingkat kecamatan dan desa. Ia mendorong pengurus cabang untuk segera menghidupkan PAC di 10 kecamatan serta ranting di setiap desa. Kegiatan keagamaan pun tak luput dari perhatian, dengan rencana mendatangkan kiai dari provinsi maupun pusat untuk memberikan ceramah dan keberkahan.
Menutup sambutannya, Ridwan memberikan ucapan selamat kepada jajaran pengurus baru GP Ansor Buru. Ia menitipkan pesan agar segera melaksanakan rapat kerja guna merumuskan program-program strategis ke depan.
“Ansor Buru harus menjadi motor penggerak pemuda, bukan hanya dalam dakwah dan sosial, tetapi juga dalam memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian daerah,” pungkasnya.
